Minggu, 13 Mei 2018

Manglayang Mountain

Mendaki gunung manglayang 
bersama anak

ada beberapa jalur menuju ke gunung manglayang berikut link videonya :
via jalur gunung pacet :
via jalur baubeurem : 

Mendaki gunung butuh bekal dan perlengkapan yang cukup atau standar untuk antisipasi segala kemungkinan yang di butuhkan untuk kita dan kondisional alam, dan tentu berbadan sehat.

saat pergi sebenarnya saya kurang foll untuk melakukan perjalanan ini,namun berbagai hal seperti liburan anak, wisata yang murah, pembelajaran langsung di alam, serta hobby akan tetapi tidak lupa dengan perlengkapan standar, senter makanan, dan alat2 yang biasa digunakan.
saat itu musim hujan pergi sekitar jam 10 am dari rumah yang memang tidak jauh sekitar ujungberung. sampai dilokasi membayar tiket masuk.
berkumpul sejenak untuk berdoa meminta perlindunganNya.
melangkah ke arah kiri,
ada dua jalur menuju puncak gunuung manglayang dari pos tiket batu kuda, jalur setapak batu kuda dan tanjakan curam. saya mendaki memalui jalan yang pernah saya lakukan yaitu belok kiri dari pos tiket. mendaki sebentar sudah melihat indahnya bandung,bersama anak ya jadi porternya tentu haha, buka perbekalan disuruh makan, walau anak perempuan memang susah sekali untuk makan nasi tapi Alhamdulillah mau juga setelah di beri pandangan pentingnya makan saat digunung supaya badan sehat kuat..
kurang tepat jika dengan anak pergi dengan waktu yang mepet, jam 1 pm sudah mulai turun hujan segera kami memakai jas hujan, tidak lupa bertanaya kepada anak apakah perjalanan mau dilanjutkan,mmm ternyata yang paling semangat anak perempuan bernama Adelza Aulia Faadhillah kakaknya yang terlihat tidak semngat merasa malu mungkin sehingga pergi melangkah mengikuti delza hahuhe..
hujan tidak berhenti dan kebetulan bertemu dengan pendaki yang turun.
mas masih ada orang diatas ?? mereka jawab dipuncak sudah tidak ada orang waduhh, tapi delza tetap semngat untuk melanjutkan perjalanan, keinngina  harus saya sesuaikandengan kondisi, berhenti buka perlengkapan kompor dan buat makanan hangat instan.
selagi istirahat saya lihat ada binatang sejenis lintah atau lintah gunung namanya pacet, sontak menjerik delza, saya lupa bawa bakau atau garam,akhirnya saya gunting saja pacet tersebut, surrr darah segar keluar dari pacet yang saya gunting.
saya putuskan untuk segera turun karena cuaca tidak membaik dan waktu beranjak malam...
segera pasang senter dan turunlah akhirnya walaupun tidak mencapai puncak gunung tapialangkah senang mereka.
malam gelap rupanya di tempat parkirpun motor tinggal 2 motor,satu kami dansatu lagi mungkin pendaki atau masih berada disekitar wisata.  












































Tidak ada komentar:

Posting Komentar